Sabtu, 20 Desember 2014

Diagram Sebab Akibat Fishbone

Diagram Sebab Akibat / Tulang Ikan (Fishbone)


         Adalah suatu alat dalam menganalisa mutu dengan tujuan untukmengetahui secara menyeluruh hubungan antara kecacatan dengan penyebabnya. Kepala ikan adalah effect dan suatu panah tabel diagram menuju effect.

Terdapat 7 Faktur Pokok Yang Tidak Berkait Yaitu 7M :
1. Material (bahan mentah atau komponen)
2. Manpower (faktor manusia)
3. Method (desian dan proses prosedur operasi)
4. Machines (mesin dan perlengkapan dalam proses)
5. Measurement (peralatan dan teknik yang dipakai untuk mengambil data)
6. Mantenance (sistem penyediaan perawatan)
7. Manajement (kebijakan, aturan kerja, dan lingkungan kerja)

Cara Membuat Diagram Sebab Akibat 


Contoh Aplikasi Diagram Sebab Akibat


Dalam suatu prestasi siswa sebaiknya guru terlibat langsung dalam proses mengajar.
Diperlukan pemikiran yang lebih (brainstoming) dari siswa untuk mencapai perestasi yang maksimal
Semua sebab-sebab siswa yang kurang berperestasi harus mempunyai alasan (sebab yang benar / vailid).
Kemudian tarulah valid siswa ke diagram sebab akibat.

Kelebihan/ Kekurangan FishBone Diagram (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan Akibat)/ Ishikawa
        
        Kelebihan Fishbone diagram adalah dapat menjabarkan setiap masalah yang terjadi dan setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat menyumbangkan saran yang mungkin menjadi penyebab masalah tersebut. Sedang Kekurangan Fishbone diagram adalah opinion based on tool dan di design membatasi kemampuan tim / pengguna secara visual dalam  menjabarkan masalah yang mengunakan metode “level why” yang dalam, kecuali bila kertas yang digunakan benar – benar besar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Serta biasanya voting digunakan untuk memilih penyebab yang paling mungkin yang terdaftar pada diagram tersebut.

Rabu, 17 Desember 2014

Sains Manajemen Dalam Penyajian Data

Sains Manajemen Dalam Penyajian Data

Tujuan : 
      Mampu dan menerapkan metode sains untuk memecahkan masalah manajemen khususnya dalam hal penyajian data.
  Teknik sains manajemen memberikan informasi yang dapat membantu manajer dalam membantu mengambil keputusan. Dalam mengambil keputusan yang pokok manajer informasi yang diperoleh harus menggabungkan informasi yang diperoleh dengan keahlian dan pengalamanya, manajer harus mempunyai firasat, keyakinan-keyakinan, kreatifitas dan menguasai cara-cara penerapanya. Karena itu seseorang yang mempunyai pengetahuan luas tentang managemen, bisa saja gagal dalam melaksanakan tugasnya sebagai seseorang kompeten jika manajer cenderung seperti peran seorang artis, dan bukan seorang scientist.
     Sains manajemen meliputi pendekatan sistematis dan logis dalam memecahkan masalah, langkah-langkah secara umum adalah :
a. Pengamatan dan observasi
   Adalah mengenali dan mempelajari masalah-masalah yang terdapat
   dalam organisasi atau sistem.
b. Devinisi masalah
   Adalah harus meliputi batasan-batasan masalah dan tingkat 
   dimana masalah tersebut menyangkut unit organisasi lain.
c. Pembuatan model
   Adalah suatu model penyajian yang ringkas dari situasi masalah
   yang sedang berjalan.
d. Cara pemecahan model
   Adalah model-model disusun dan diselesaikan dengan teknik
   sains manajemen.
e. Pelaksanaan hasil pemecahan
   Adalah memberikan informasi yang dapat membantu manajer dalam
   membuat keputusan.

Manfaat :
   Memahami metode kuantitatif dan hubunganya dengan teori pengambilan keputusan manajemen. Dewasa ini manajemen telah dipandang sebagai sebuah ilmu karena telah dapat memenuhi kaidah-kaidah keilmuan, yaitu dapat diuraikan secara sistematis, mengandung prinsip, dalil, rumus, hukun dan teori yang diperoleh dari hasil pengalaman, pengamatan, pemikiran dan penelitian secara objektif, universal, serta dapat dibuktikan kebenaranya berdasarkan kenyataan yang ada. Artinya ilmu adalah sesuatu yang dapat dipelajari dan diajakrakn sedangkan hakekat ilmu adalah sebagai suatu kenyataan yang objektif, logis dan universal.
    Oleh sebab itu betapapun majunya manajemen sebagai suatu ilmu yang sifatnya seninya tidak mungkin hilang, manajemen akan tetap selaku ilmu yang berseni (artistic science) disamping seni yang ilmiah (scientific art). Orang memimpin apa saja asal tahu apa yang diperlikan dan dapat memenuhinya sehingga akan senjadi seorang pemimpin yang baik. Seseorang yang memimpin usaha swasta dan atau pemerintah hanya berbeda dalam lingkupnya saja tetapi dalam banyak hal sama.
    

       
   Dari penjelasan diatas manajemen dapat memahami dan mampu menyelesaikan studi kasus teknik analisa keputusan, dan dapat menambahkan kedudukan manajemen dalam beberapa aspek anatara lain :
1. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan (management as a science)
   adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan
   bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika.
2. Manajemen sebagai suatu sistem (management as s system) adalah
   kerangka kerja yang terdiri dari beberapa komponen/bagian.
   Secara keseluruhan saling berkaitan dan diorganisir sedemikian
   rupa dalam mencapai tujuan organisasi.
3. Manejemen sebagai suatu fungsi (management as a fungction)
   adalah suatu rangkaian kegiatan yang masing-masing kegiatan
   dapat dilaksanakan tanpa menunggu selesainya kegiatan lain,
   walaupun kegiatan tersebut saling berkaitan dalam rangka untuk
   mencapai tujuan organisasi.
4. Manajemen sebagai suatu prose (management as a process) adalah
   serangkaian tahap kegiatan yang disarankan pada pencapaian
   suatu tujuan dengan pemanfaatan semaksimal mungkin sumber-
   sumber yang tersedian.
5. Manajemen sebagai suatu profesi (management as a profesion)
   adalah suatu bidang kegiatan atau bidang keahlian tertentu,
   antara lain profesi dibidang kedokteran, bidang teknik dan
   bidang hukum.
6. Manajemen sebagai kumpulan orang (management as a people/
   group of people) adalah suatu istilah yang dipakai dalam arti
   kolektif untuk menunjukan jabatan kepemimpinan didalam 
   organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok
   pimpinan tengah, dan kelompok pimpinan bawah.



Manajemen ???

Menurut Mary 
Prker Follet
(stoner, 1986)
manajemen sebagai
seni adalah



untuk melakukan pekerjaan melalui orang-orang (the art of getting things done through people). manajemen sebagai suatu seni, disini memandang bahwa didalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah menaging (mengatur) dan untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Jadi manajemen dipandang sebagai seni oleh follet, karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas.


Menurut (James A.F Stoner, Management, Prentice/ Hall international, Inc, Englewood Cliffs, New York, 1982, halaman 8)
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Tujuan Manajemen:
Adapun tujuan kita mempelajari dan memahami manajemen dapat diketahui dari uraian dibawah ini :

  • Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang kita pilih secara efektif dan efisiensi
  • Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan didalam pelaksanaan strategi
  • Senantiasa memperbaharui strategi yang kita rumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan ekternal
  • Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman peluang yang ada
  • Senantiasa melalukan inovasi atau kegiatan sehingga kita hidup lebih teratur

Era Manajemen sains :
Frederick Winslow Taylor.

   Era ini ditandai dengan berkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur, seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson. Manajemen ilmiah dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya, Principles of Scientific Management, pada tahun 1911. Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen moderen.

  Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya pemikiran baru dari Henry Gantt dan keluarga Gilberth. Henry Gantt. yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Compan, menggagas ide bahwa seharusnya seorang mandor mampu memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat rajin (industrious ) dan komperatif. Ia juga mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen yang disebut sebagai Gantt chart yang digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan. Sementara itu, pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth berhasil menciptakan micromotion, sebuah alat yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Alat ini digunakan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efesien.


Pendekatan Sains Management :


 >> Observasi
  1. Pelajari Masalah

  • Krisis
  • Situasi yang harus diantisipasi dan direncanakan
  • dilakukan oleh manajer

Pakar Sains Manajemen : orang yang menguasai teknik sains
manajemen dan terlatih untuk memecahkan masalah teknik manajemen

>>  Definisi Masalah
1Penjabaran Masalah
  • Batasan-batasan masalah
  • Tingkat masalah tersebut mempengaruhi unit lain  
2.   Adanya masalah tujuan perusahaan tidak tercapai
3. Pentingnya tujuan

>> Model Konstruksi
1. Adalah penyajian tingkat situasi masalah yang ada
   - Grafik
   - Diagram
   - Set hubungan sistematis (angka, dan simbol-simbol)
     Misal :
     Pada suatu perusahaan, biaya produksi $5 dengan harga jual
     $20, maka model untuk menghitung label total
     Z=$20x - $5
     x:jumlah yang diproduksi dan dijual
     Z:total laba

2. Simbol x dan Z adalah variable
   Variable : simbol untuk mewakili item yang dapat memiliki
   berbagai nilai.

3. $20 dan $5 adalah parameter
   - Parameter : nilai-nilai konstan yang merupakan koefisien
     dari variable depanden (tergantung unit yang terjual[Z])
     atau variable independen (tergantung unit yang terjual[Y])

4. Diasumsikan suatu produk yang terbuat dari besi dan
   perusahaan mempunyai persediaan 4 pon besi tiap unit dari 100
   pon yang tersedia. Maka model (fungsi tujuan) :
   . Z=$20x - 5x
   . 4x=100

>> Solusi
   . Aljabar Sederhana
      . 4x=100
      . x=25 unit

      . Z=$20x-5x
      . Z=20(25)-5(25)=$375(Laba)

   . Nilai variable tidak menunjukan keputusan aktual, tetapi
      hanya berupa informasi, anjuran, yang membantu manajer
      membuat keputusan

>> Pelaksanaan
   . Adalah pelaksanaan nyata dari model yang telah dikembangkan
      atau pemecahan dari masalah yang dihasilkan oleh model yang
      telah dikembangkan.
   . Jika model sains manajemen dan solusinya tidak
      diimplemantasikan, maka semua dan sumber daya yang
      digunakan dalam pengembangan model akan sia-sia.

>> Tujuan dan Batasan
   . Tujuan : Memaksimalkan Z=$20-5x
   . Batasan : 4x=100
   . Maka keuntungan yang didapat
      Z=$20x-5x
       =20(25)-5(25)
       =375

Sabtu, 06 Desember 2014

PENGANTAR ILMU MANAJEMEN

PENGANTAR ILMU MANAJEMEN


Pengertian Ilmu Manajemen

            Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui 
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang - orang serta 
sumberdaya organisasi lainya (Nickels, McHugh and McHug. 1997)

Faktor dalam mencapai tujuan manajemen :
1. Adanya penggunaan sumber daya organisasi baik sumber daya manusia, maupun faktor - faktor produksi lainya. 
Sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan, serta informasi.
2. Adanya proses yang bertahap mulai dari perencanaan, pengorganisasian, hingga pengendalian, dan pengawasan.
3. Adanya seni dalam menyesesaikan pekerjaan.

Fungsi dalam manajemen :

1. Perencanaan ( Planning)
Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. 
Pembatasan yang agak kompleks merumuskan perencanaan sebagai penetapan apa yang harus dicapai, 
bila hal itu dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang bertanggung jawab 
dan penetapan mengapahal itu harus dicapai.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah suatu langka untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam
kegiatan yang dipandang. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang dan pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.

3. Pengarahan dan Pengimplementasian (Directing & Leading)
Pengarahan dan pengimplemantasian adalah proses implementasi program agar dapat dijalankan 
oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
–  Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga 

    kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
–  Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
–  Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.

4. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, 
diorganisasikan dan di implementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
–  Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
–  Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
–  Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
  
Gambar 1. Tahapan Kegiatan Dalam Fungsi-fungsi Manajemen.

Contoh Kasus :
KASUS HUMAN RESOURCE (Manajemen SDM)
Permasalahan :
Belakangan ini di internet “Human Resource”, hangat dibicarakan mengenai isu menghadapi karyawan ‘nakal’.  Kasus-kasus indisiplin karyawan, diakui sulit untuk dihindarkan, hampir di semua organisasi selalu saja ada orang-orang yang ingin menyimpang dari prosedur dan kesepakatan. Kalau sudah begini, bagaimana orang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menangani bila ada karyawannya yang ‘nakal’? Misalnya pada kasus;
a)      terlambat 90 menit
b)      menemukan video tidak senonoh dari seorang karyawati dengan lawan jenis
Pertanyaan :
1.   lakukan analisis dengan menggunakan rujukan yang ada!
2.   Buat kesimpulan dan esensi masalah yang dihadapi!
3.   Adakah solusi lain yang ditawarkan perusahaan?

Jawab :
1.   Analisa :
a) Seorang karyawan yang terlambat 90 menit datang ke kantor dengan tidak sengaja karena ada halangan seperti ban bocor, hal ini perlu dimaklumi oleh seorang manajer. Namun apabila keterlambatan 90 menit oleh karyawan dilakukan sengaja setiap hari. Karena karyawan tersebut yakin dari kebiasaannya itu, gajinya tak akan dipotong oleh perusahaan yang menganut “all-in”, dimana hanya ada gaji pokok. Perilaku ini yang dikhawatirkan orang Human Resource akan menular kepada para rekannya, yang juga berakibat menggangu produktivitas perusahaan.
b) Seorang manager HR dibuat pusing lantaran di kantornya, ia menemukan vidoe tidak senonoh dari seorang karyawati dengan lawan jenis. Si karyawati berdalih bahwa hal ini dia (pelaku) lakukan di luar kantor dan diluar jam kerja serta dilakukan atas dasar suka sama suka, sehingga dia keberatan kalo dijatuhi sanksi karena menurut pelaku hal ini tidak ada hubungan dengan pekerjaan. Kalupun sampai ketahuan menurut pelaku hal ini dianggap sebagai resikonya sendiri.
Pada dasarnya, orang-orang bermasalah di kantor, terbagi dalam tiga tipe. Pertama, adalah mereka yang terbiasa santai dan kurang serius. Kedua, tidak menyadari kalau dirinya bermasalah sehingga ketika ia berbuat salah tidak ada upaya untuk memperbaikinya. Ketiga, orang bermasalah yang menyadari dirinya bermasalah. Tipe ini lebih mudah dan cepat memperbaiki, atau berupaya berbenah diri.
Dari segi karakter, orang bermasalah dibagi dalam tiga kelompok lagi. Pertama, low self esteem atau gampang tersinggung, rendah diri, tidak suka menerima masukan ataupun kritik, dan mudah curiga. Kedua, orang yang berpandangan keliru terhadap lingkungannya. Ia merasa tak ada seorang pun di dunia, yang memperhatikan dan membantunya. Kalau pun kini ia berhasil, itu berkat upaya kerasnya sendiri — tanpa bantuan orang lain. Harga diri orang tipe ini sebenarnya tinggi (high self esteem), bahkan cenderung arogan. Mereka umumnya kurang bisa bekerjasama dengan orang lain, bahkan cenderung jadi provokator. Ketiga, orang yang kecewa dalam kehidupan secara keseluruhan. Mereka merasa sekadar melakoni hidup, tanpa tujuan hidup yang pasti. Akibatnya, mereka cenderung tak berpikir panjang mengenai dampak atas apa yang dilakukannya. Mereka merasa nothing to loose dan tak peduli konsekuensi tindakannya. Seringkali mereka tak takut dipecat.
Dua contoh kasus tersebut, perlu mendapat perhatian serius dari manajemen. Perusahan perlu untuk menegakkan kedisiplinan terhadap karyawannya. Disiplin adalah kegiatan manajer untuk menjalankan standar organisasional. Adapun disiplin dibagi menjadi dua yakni disiplin preventif dan disiplin korektif. Disiplin preventif untuk pencegahan agar karyawan disiplin melakukan aturan yang ada dalam perusahaan sehingga tidak melakukan pelanggaran seperti dua kasus tersebut. Sedangkan disiplin korektif berupa hukuman, yang diberikan bila karyawan sudah melakukan pelanggaran supaya karyawan dapat memperbaiki pelanggarannya, mengahlangi karyawan lain melakukan kegiatan serupa, dan menjaga standar kelompok agar tetap konsisten dan efektif. Untuk pelanggaran yang sudah dilakukan berulang-ulang, perusahaan melakukan disiplin progresif yakni melalui tahap-tahap :
·         Teguran lisan oleh manajer
·         Teguran tertulis dengan catatan file personalia
·         Skorsing pekerjaan hingga 3 hari
·         Skorsing pekerjaan hingga satu minggu
·         Penurunan jabatan (demosi)
·         Pemecatan

2) Kesimpulan dan esensi masalah yang dihadapi :
Dari studi kasus mengenai keterlambatan 90 menit dan ditemukannya video tidak senonoh dari seorang karyawati dengan lawan jenis dikarenakan tipe masalah karyawan di kantor. Tipe masalah di kantor dapat dibagi tiga yakni; terlalu santai, tidak menyadari kesalahannya, dan yang menyadari kesalahannya lalu memperbaikinya. Perusahaan perlu memperhatikan masalah ini dengan serius dengan menegakkan kedisiplinan. Disiplin dibagi dua yaitu disiplin preventif dan preventif korektif. Dapat juga perusahaan memilih disiplin progresif untuk menindak karyawan yang telah melakukan pelanggaran berulang-ulang.

3) Solusi lain untuk perusahaan:
a. Posisikan diri pada sudut pandang orang bermasalah. Kenali persepsinya terhadap pekerjaannya untuk mengetahui akar masalah, mengapa ia menjadi orang bermasalah. Setelah akarnya didapat, diskusikan dengannya untuk mengatasi masalahnya.
b. Berikan solusi, bukan sekadar kritik. Orang cenderung defensif terhadap kritik, tapi lebih terbuka bila diajak duduk bersama membicarakan masalah, dan bagaimana solusinya. Bawahan merasa dimanfaatkan, jika tidak dilibatkan dalam penyelesaian masalahnya. Orang cenderung destruktif ketimbang kooperatif, jika sekadar dikritik.
c. Berikan perhatian dan pengertian. Ajak ia berbicara dari hati ke hati, bahwa ia pun bagian dari tim yang sangat penting bagi keberhasilan secara keseluruhan. Tegaskan kontribusi setiap orang penting bagi keberhasilan perusahaan.
d. Berikan apresiasi dan dukungan. Orang bermasalah, terlebih yang tergolong low self esteem, cenderung amat irasional dan sulit diajak berbicara secara rasional. Untuk itu, atasan atau koleganya, harus rajin memberi apresiasi jika ia melakukan pekerjaannya dengan baik. Apresiasi tak harus berupa hadiah, bisa pujian atau sekadar tepukan di pundaknya. Bisa pula melibatkannya dalam proyek yang sekiranya ia sanggup menggarapnya. Keberhasilan proyek bisa membangkitkan rasa percaya dirinya.

e. Orang bermasalah tipe high self esteem, mesti pula diajak bicara dari hati ke hati.Tipe ini cenderung memiliki harga diri tinggi, jangan sekali-kali merendahkan egonya dengan mengatakan bahwa ia tak bisa bekerja sendiri. Berilah kesan bahwa ia sangat dibutuhkan rekan-rekannya agar bisa mencapai hasil maksimal.